Mimpi yang Kosong
Oleh: Shinta
Angin malang mengusik bulan ini
Petang datang membayang
Diikuti ironi nestapa yang kembali bergelut
Pada keberuntungan yang enggan berdamai
Jiwa kembali dituntun jadi sekeras batu
Hidup kembali dituntun macam air yang mengalir
Dan,
Mimpi akan terbang kembali
Bersama pasukan burung mungil itu,
Pupus
Diriku hanyalah selembar daun yang mengalir
mengikuti sungai kehidupan
Kemanakah kau akan membawaku?
Melintasi samudera seberang,
Atau harus mati tertimbun derasnya dirimu?
Di penghujung akhir bulan ini,
Sampaikan mimpiku pada Tuhan
Bersama pasukan burung mungil itu,
Hingga aku tak bisa melihatnya lagi
…
Biarlah dia terbang hingga langit ketujuh
Agar semua penduduk dunia tahu,
Diriku teramat bodoh untuk menggenggamnya
–